Stroke merupakan masalah kesehatan serius yang menjadi penyebab utama kematian dan kecacatan bagi jutaan individu di seluruh dunia (1). Jumlah penderita stroke pada tahun 2016 diperkirakan ± 80 juta jiwa, dan akan bertambah seiring meningkatnya populasi usia tua. Kondisi tersebut berisiko menyebabkan dampak negatif bagi penderita maupun sistem pelayanan kesehatan (2). Feigin et al. mengemukakan bahwa stroke menjadi penyebab nomor dua yang berkontribusi terhadap peningkatan beban perawatan kesehatan secara global setelah penyakit jantung koroner (3).
Stroke dikategorikan sebagai kondisi gawat darurat yang menyebabkan penurunan fungsi neurologis jangka panjang bagi penderitanya (4). Penurunan fungsi neurologis ini ditandai dengan hilangnya kemampuan fungsional individu akibat disfungsi fisik dan kognitif yang dialami (1). Disfungsi fisik dan kognitif penderita stroke menghasilkan efek disabilitas jangka panjang yang berupa keterbatasan aktivitas fisik, kelemahan fisik dan kelelahan, permasalahan pekerjaan dan interaksi sosial, serta ansietas dan depresi (5). Kompleksitas permasalahan yang dihadapi penderita stroke mengharuskan para pemberi layanan kesehatan mempertimbangkan strategi perawatan dan penatalaksanaan gejala yang bukan hanya berfokus pada masalah fisik, melainkan termasuk aspek psikologis dan sosialnya (2).
Penatalaksanaan gejala stroke idealnya
berpijak pada strategi multidimensi dan berkelanjutan.
Berbagai intervensi untuk mengatasi keluhan fisik dan psikologis penderita
stroke meliputi aktivitas fisik, terapi
musik dan seni, aromatherapy, serta terapi dzikir
dan murotal Qur’an
Penanganan gejala fisik dan psikologis penderita stroke merupakan pendekatan multidisiplin profesional kesehatan dan melibatkan partisipasi aktif penderita stroke dan keluarga (6). Perawat sebagai seorang profesional kesehatan yang memberikan asuhan keperawatan kepada pasien perlu mengintegrasikan terapi komplementer dalam aktivitas layanannya. Berbagai intervensi yang dapat dilakukan perawat untuk penatalaksanaan gejala stroke meliputi:
Rehabilitasi: terapi gerak
Berbagai jenis aktivitas motorik yang dapat dilakukan oleh penderita stroke guna memperbaiki kelemahan otot dan kemampuan untuk mengendalikan anggota gerak meliputi:
- Meremas kertas menggunakan tangan atau kaki
- Memutar badan dalam posisi duduk
- Meraih dan mengambil barang
- Melakukan squat ringan
- Melakukan gerakan angkat kaki dalam posisi berdiri
- Latihan duduk dan berdiri
Aromatherapy
Aromatherapy seringkali digunakan melalui teknik pemijatan, namun dapat juga digunakan melalui inhalasi/dihirup. Kandungan minyak atsiri dalam aromatherapy dapat meningkatkan atau menurunkan aktivitas sistem syaraf, sehingga menyebabkan kondisi stimulasi maupun relaksasi. Aromatherapy bermanfaat untuk mengatasi nyeri, serta meredakan gejala-gejala depresi, stress, gangguan tidur, atau ansietas (8).
Terapi Musik dan Seni
Mendengarkan musik, menggambar, atau mewarnai lukisan dapat digunakan penderita stroke untuk mengurangi kecemasan akibat keterbatasan fisik. Terapi musik dapat dilakukan dengan cara mendengarkan jenis musik yang lembut, memainkan alat musik, atau bernyanyi. Musik yang sesuai dapat mengurangi perasaan cemas dan menimbulkan suasana hati positif/gembira. Menggambar dan mewarnai dapat merangsang penderita stroke lebih aktif dan kreatif sehingga meningkatkan penerimaan dan kepuasan terhadap diri sendiri (9).
Terapi Dzikir dan Murotal
Dzikir dan murotal Quran merupakan metode yang sangat bermanfaat untuk menurunkan kecemasan dan depresi. Mendengarkan murotal Quran dapat merangsang keluarnya hormon endorfin, yaitu zat kimia yang diproduksi dalam otak. Hormon ini berfungsi mengurangi kecemasan, menghilangkan perasaan negatif, dan menimbulkan perasaan tenang atau rileks (10).
Referensi:
Chimatiro, G. L., & Rhoda, A. J. (2019). Scoping review of acute stroke care management and rehabilitation in low and middle-income countries. BMC Health Serv Res, 19(1), 789
Cowey, E., Schichtel, M., Cheyne, J. D., Tweedie, L., Lehman, R., Melifonwu, R., & Mead, G. E. (2021). Palliative care after stroke: A review. Int J Stroke, 16(6), 632-639
Katan, M., & Luft, A. (2018). Global Burden of Stroke. Semin Neurol, 38(2), 208-211
Buck, B. H., Akhtar, N., Alrohimi, A., Khan, K., & Shuaib, A. (2021). Stroke mimics: incidence, aetiology, clinical features and treatment. Ann Med, 53(1), 420-436
Bagus, K., & Chayati, N. (2022). Quality of Life for Adult Stroke Patients: A Literature Review. NeuroQuantology, 20(5), 640-645
Mendes, D. I. A., Ferrito, C., & Goncalves, M. I. R. (2018). Nursing Interventions in the Enhanced Recovery After Surgery(R): Scoping Review. Rev Bras Enferm, 71(suppl 6), 2824-2832
Kittelson, S. M., Elie, M. C., & Pennypacker, L. (2015). Palliative Care Symptom Management. Crit Care Nurs Clin North Am, 27(3), 315-339
Freeman, M., Ayers, C., Peterson, C., & Kansagara, D. (2019). Aromatherapy and Essential Oils: A Map of the Evidence
Cooney, M. F., & Quinlan-Colwell, A. (2021). Assessment and Multimodal Management of Pain: an Integrative Approach. Elsevier
Ghiasi, A., & Keramat, A. (2018). The Effect of Listening to Holy Quran Recitation on Anxiety: A Systematic Review. Iran J Nurs Midwifery Res, 23(6), 411-42