Membangun Keyakinan Diri pada Pasien Gagal Ginjal Kronis yang Menjalani Terapi Hemodialisa



Gagal ginjal kronis merupakan suatu kondisi yang dapat menurunkan fungsi ginjal. Proses pengobatan gagal ginjal kronis memerlukan terapi yakni terapi hemodialisa atau seringkali kita kenal dengan sebutan HD. HD bertujuan untuk mengeluarkan cairan berlebihan di dalam tubuh. Pasien yang menjalani terapi HD akan merasakan banyak mengalami perubahan dalam menjalani kehidupannya. Secara fisik, pasien merasakan fungsi dari organ tubuhnya tidak optimal. Secara mental, pasien seringkali merasakan kecemasan, ketakutan, dan bahkan pasien sampai merasakan bahwa ia tidak lagi memiliki keyakinan diri atas kemampuan yang dimiliki.

Dalam dunia kesehatan untuk membantu memecahkan sebuah permasalahan yang dihadapi oleh pasien terkait kemampuan seseorang, dapat berfokus pada Theory health promotion model. Hal ini di dukung dengan adanya penelitian yang dilakukan oleh Ariani (2022), temuannya menyatakan bahwa fisik, emosi perasaan dan dukungan sosial dalam theory health promotion model dapat membantu mempengaruhi keyakinan diri pasien atas kemampuan yang dimiliki untuk mencapai target, mencari solusi dan menyampikan ide disetiap permasalahan yang sedang pasien hadapi walupun dalam kondisi sakit. Fokus faktor-faktor tersebut sebagai berikut :

Kondisi Fisik

Kondisi fisik dalam dunia kesehatan selalu berkaitan dengan jenis kelamin dan usia. Jenis kelamin laki-laki, dan usai 36 tahun keatas (perempuan atau laki-laki) akan lebih cenderung memiliki keyakinan diri yang lebih tinggi, dan mampu mencari solusi dari masalahnya secara mandiri. Namun, cara lain yang dapat diperhatikan pada kondisi fisik adalah dengan memperhatikan gaya hidup sehat diantaranya:

• Patuh terhadap diet

Diet pada pasien HD betujuan untuk mencapai status gizi secara optimal dan mengurangi zat-zat yang berlebihan didalam tubuh. Sebisa mungkin pasien dapat memakan makanan yang dianjurkan oleh dokter.

• Latihan Fisik

Berfungsi untuk menahankan kebugaran tubuh dan kesehatan tubuh secara menyeluruh pada pasien. Latihan fisik di rumah sakIt pada saat berlangsungnya HD dapat dilakukan selama 30-45 menit namun harus dibawah pengawasan serta anjuran perawat dan dokter. Sedangkan dirumah, latihan fisik dapat dilakukan dengan berjalan kaki.


Perasaan dan Emosi

Tindakkan terapi HD salah satu kondisi yang memaksa pasien untuk bisa melakukan penyesuaian diri terhadap kondisi sakit. Dalam proses penyesuaian diri pasien, wajar apabila pasien mengalami gangguan emosi, dan perasaan yang tidak stabil. Gangguan tersebut ditunjukkan dengan adanya perasaan kecewa terhadap kenyataan yang harus dijalani. Namun apabila kondisi ini dibiarkan terus-menerus, maka akan dapat mempengaruhi perilaku pasien yang mengarah kepada pasien suka menarik diri, dan bahkan mengalami penurunan keyakinan diri untuk tidak mau lagi menjalani terapi HD. Agar kondisi tersebut tidak terjadi, maka pasien harus mengatasinya dengan berusaha untuk mengubah emosi negatif menjadi emosi yang postif (Bahagia, mempunyai harapan,dan keyakinan), yang dapat dilakukan seperti: Pasien berusaha untuk selalu bisa berdamai pada kenyataan, dan meyakinkan diri bahwa di balik kondisi sakit yang terjadi saat ini akan ada hikmah baik yang tersembunyi dari Tuhan. Selain itu, pasien dapat menjadikan orang-orang terdekat sebagai pendengar semua keluhan yang dirasakan, terutama tentang kondisi sakit untuk mencari solusi yang sedang dihadapi.


Dukungan Sosial

Menghadapi efek samping yang mucul dari tindakkan HD, pasien tidak bisa menghadapinya secara mandiri. Pasien akan selalu membutuhkan dukungan dari keluarga dan lingkungan setempat, seperti dukungan penghargaan (pemberian ucapan semangat), Dukungan instrumental (dukungan yang berupa bantuan langsung) dan dukungan informasi (berupa nasehat, dan informasi pengobatan), dikarenakan dari segala bentuk dukungan apapun yang diperoleh oleh pasien akan berdampak baik terhadap kondisi pasien, dapat memberikan ketenangan pada pasien, dan bahkan memberikan sebuah keyakinan yang tersirat bahwa terapi yang sedang dijalani merupakan suatu proses untuk dapat membantu kesehatannya.


Mempertahankan dan memperhatikan hal tersebut, diperlukannya perhatian dan kerjasama dari semua yang berada di lingkungan pasien untuk mau melibatkan diri dalam membantu pasien. Situasi ini bertujuan agar dapat memperkuat keyakinan atas kemampuan yang dimiliki pasien dalam menjalani proses kehidupan terutama menjalani terapi HD.




Daftar Pustaka

Ariani, F. (2022). Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Self-Efficacy Pada Pasien Gagal Ginjal Kronik Yang Menjalani Terapi Hemofdialisa Berdasarkan Theory Health Promotion Model. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

Ariani, F., & Arofiati, F. (2022). Analysis of Factors Affecting Self-Efficacy in Hemodialysis Patients: A Literature Review. https://doi.org/10.14704/nq.2022.20.8.NQ44401

Rosmalia, L., Kusumadewi, S., & Km, J. K. (2018). Sistem Pendukung Keputusan Klinis Untuk Menentukan Jenis Gangguan Psikologi Pada Pasien Gagal Ginjal Kronis (GGK) yang Menjalani Terapi Hemodialisa. 4(1).

Setiadi. (2018). Konsep dan proses keperawatan keluarga. Graha Ilmu.

Siregar, C. T. (2020). Buku Ajar Manajemen Komplikasi Pasien Hemodialisa. Deepublish.

Wahyuni, I., & Karlina, N. (2019). Correlation Of Self Efficacy With Stress Adaptation On Chronic Kidney Failure Patients Hemodialysis In Waled General HospitalCirebon District. Journal Kesehatan Mahardika, 6 No. 2September 2019.

Wantiyah. (2014). Analisis Faktor-Faktor yang Mempengarhi Efikasi Diri Pasien Penyakit Jantung Koroner dalam Konteks Asuhan Keperawatan Di RSD dr. Soebanji Jember. Tesis FIKUI. Tesis Univeritas Indonesia.


Posting Komentar