Masyayikhku
Cinta kasihmu terbentang luas
Seluas hamparan samudera
Mentari menyinari hati yang gelap gulita ini
Memberikan sebuah untaian nasehat nan indah yang menghujami hati kecil ini
Pancaran rohani menenangkan jiwa yang berbalut dosa
Membawa risalah ketahuidan ilahiyah
Menyeru kepada manusia akan kehidupan yang kekal, jalan yang diridhoi sang pencipta,penunjuk jalan selamat dunia dan akhirat
Akhlaqul karimahmu terpancar begitu indahnya
Menjadikan mata yang memandang tertunduk dan jiwa yang merasa
Mulutpun bungkam tanpa suara
Suri tauladanmu sebagai perhiasan jiwa dan raga
Tanpamu aku tersesat di lembah yang terdalam
Terjebak dalam imajinasi dam halunisasi pada hal yang fana'
Tak jelas arah dan tunjuan kita di ciptakan
Tergonjang ganjing dalam tipuan dan hawa nafsu yang menjerumuskan
Tersibukkan pada manisnya kehidupaan yang menipu
Kau pelita dalam hidupku
Kau pancarkan seribu cahaya petunjuk arah agar kembali pada jalan lurus sang pencipta
Kuteguk ilmu mu disaat dahaga akan pengetahuan
Kurasakan hangatnya cinta kasihmu
Kala engkau menabur teladan pada anak-anak didikmu
Tanpa lelah engkau menabur kebaikan
Mungkin aku bukan anak yang cerdas
Tapi keinginanku tuk meraup ilmu yang kau ajar
Ilmu mu ku torehkan dengan ujung pena
Di atas lembar demi lembar buku kusimpan jejak tulisan dengan penuh cinta kasih
Kuhayati tutur katamu dengan sepenuh jiwa
Kehadiranmu bagaikan malaikat tanpa sayap
Sebagai utusan dari sang pencipta
Menjadi penerang dan penunjuk arah bagi diriku yang tak tahu arah
Kala kutatap langit biru
Tingginya tak mungkin ku raih
Namun kala ku tatap bersamamu
Kudapat meraih cita-cita setinggi itu
Saat kulihat hambaran samudera
Hamparan luasnya takkan bisa kurangkul di dada
Namum tatkala bersamamu
Kudapat merangkul mimpi seluas samudera
Kau tanpa lelah mengajariku apa arti kehidupan
Menasehatiku di siang dan malam agar ku tahu bagaiman memanusiakan manusia
Kemulianmu tak menjadi penghalang bagiku mendekat padamu
Mengambil butiran-butiran kebarokahan darimu
Segelintir doa yang selalu kau panjatkan
Teruntukku dan seluruh anak didik mu dengan penuh keikhlasan yang membumbung tinggi diangkasa mengetarkan ars'y nya Tuhan
Engkau mengenalkanku pada Rabbku
Rabb yang menciptakanku,dan memberiku rizqi yang tak terhingga
Lantas bagaimana kami tak mencintaimu masyayikhku?
Engkau tak hanya menyentuh kami dalam jasmani
Tapi engkau juga menyentuh dalam ruh kami
Ketenangan dan kenyamanan jiwaku saat berada di dekatmu
Terasa dalam ulu hatiku
Tutur katamu selalu menjadi pendoman setiap ku melangkah
Tanpamu aku hanya butiran-butiran debu yang berterbangan kesana kemari tertiup angin yang tak terarah
Dan seekor hewan yang tak tahu mana yang baik dan buruk
Terbelenggu akan kebingungan
Ku tak tahu cara membalas budi jasamu
Secercah doa yang selalu ku panjatkan tak mampu membalas besarnya jasamu dan pengorbananmu
Masyayikhku...
Sudikah engkau menuntunku sampai akhir hayatku
Engkau tempat bersandar ,bertanya ,dan mencari penunjuk arahku
Ridhoilah setiap perjalanan kami untuk meneruskan perjuangan para masyayikh
Dengan menata niat lillahitaala
Menghanguskan rasa kesombongan dalam
hati ini
Beribu-ribu untain sajak puisi yang indah tak
dapat menggambar kan besar nya jasamu
Beribu-ribu bait sya'ir pun tak dapat
menggambarkam keindahan dan kemulian
akhlaqmu
Secercah sajak puisi yang ku goreskan dengan ujung pena
Di atas kertas putih yang tak sempurna
Yang tak bisa menggambarkan keseluruhan kebajikanmu dan suri tauladan akhlaqmu
Tak ada suatu kata yang mampu ku ucapkan selain ucapan terima kasih masyayikhku
Jendela dunia pengetahuan
Cover sampul yang beranekaragam
Berbagai tema kau sungguhkan
Semua orang memburunya
Untuk menemani rasa sunyinya
Kau sumber keilmuan
Membuatku mengetahui luasnya dunia
Dari masa ke masa
Hingga pada masa sekarang
Kau jembatan pengetahuan
Jembatan yang menuntun kehidupan yang sukses
Jembatan menuju kehidupan yang indah
Jembatan menuju kehidupan yang lebih baik
Ku membalik lembar demi lembar
Ku baca dengan kesungguhan
Mengarungi luasnya pengetahuan
Dengan rasa penuh cinta
Denganmu,ku mengetahui segala hal
Kau memberiku banyak kisah yang tertuang dilembaran penuh makna
Cintaku padamu
Kau balas dengan luasnya ilmumu
Lembaran demi lembaran yang tertuang
Terisi keindahan ilmu yang mempesona
Terselip kata perkata
Mengisi setiap halaman demi halaman
Menjadikanku terjerat ke dalamnya
Membuatku melupakan waktu yang ada
Kau bagaikan jendela keindahan di hidupku
Kau tempatku menabur ilmu
Kau teman yang tak pernah meninggalkanku
Kau setia menemaniku
Walaupun terkadang ku membiarkanmu berdebu
Tapi kau tetap bersamaku dengan keindahan ilmumu
Pesona Sang Mentari Menyinari Alam Raya
Sinar keindahan sang mentari menyapaku
Begitu indah menyejukkan suasana hatiku
Sejenak aku terbungkam termenung
Memandang keindahannya tanpa jemu
Sinarmu terpancar tuk menggantikan gelapnya malam
Secercah cahaya darimu tampak begitu terang
Kehadiranmu seakan memberi ketenangan juga kebahagiaan
Tak henti²nya mataku merasa takjub melihat suatu keindahan yang dihadirkan oleh sang Tuhan
Betapa bersyukurnya aku masih bisa berjumpa dan melihat pancaran sinar mentarimu yang menyinari di setiap sudut ruang
Terdengar burung-burung berkicau nan merdu berterbangan
Indah parasmu seakan membalut candu dikala terik dariku kian menghilang
Tiada letih sang mentari menyinari alam raya ini
Menaburkan banyak cahaya untuk kebajikan manusia
Tanpa terlintas rasa bosan
Atau pun rasa jenuh
Jiwaku belajar dari sang mentari
Tuk bersikap bijak bagaikan mentari
Senantiasa menjalankam tugas
Meski tak seorangpun memperhatikan
Selalu memancarkan cahaya keindahanya
Dalam menyinari alam raya tanpa pamrih
Meskipun kadang di maki
Dan jarang berterimakasih dari rongga hati manusia
Dari sang mentari
Jiwaku memetik suatu pembelajaran
Tuk banyak memberi
Meskipun bekerja dalam sunyi
Semua ini adalah karunia
Dari Tuhan sang pencipta alam
Agar manusia senantiasa bersyukur
Atas semua nikmat yang di berikanNya
Setetes Kenangan Perjuangan dalam Balutan Hujan
Kala waktu pagi datang
Langit nampak gelap mencekam
Sinar mentaripun tak nampak
Karena terbalut awan hitam
Butiran airpun berjatuhan
Amat deras tanpa memberi kesempatan
Hawa dingin pun menusuk tubuh
Terasa sampai tulang rusuk
Angin berdesir begitu kencang
Suara gemuruh petir yang mencekam
Tak mengoyahkam tekadku
Tak mengoyahkan kobaran semangatku
Berbalut jas hujan di tubuhku
Ku hidupkan mesin montorku
Lalu ku lajukan menuju bangku pendidikan
Tuk mengarungi luasnya samudra pengetahuan
Berkilo-kilo jarak yang ku tempuh
Menapaki jalan yang berlubang
Air mengenang menutupi nya
Butiran kerikil pun bertebaran
Demi suatu yang berharga
Badai huja pun ku terjang
Meski tubuh membeku
Terasa kaku
Berjuang demi sebuah impian
Dan mewujudkan harapan orang tua
Ku iringi langkahku dengan balutan doa kepada sang pencipta
Ku sertai dengan niat lillahi ta'ala.
Posting Komentar