Lembaran Baru Kisah Meraih Impian
Berlembar kisah kehidupan masa lampau anggaplah sebagai kenangan
Didalamnya tertulis beragam kisah tindakan yang telah ditunaikan
Bahkan, telah tertuang kisah manis ataupun pahit yang tiada guna untuk diratapi
Alangkah tidak mungkinnya kisah-kisah tersebut dapat kita ubah lagi
Masa sekarang, penyesalan menjadi tiada guna dalam meraih impian
Bulatkan tekad melewati derasnya arus kehidupan dengan menulis kisah baru tentang impian
Kisah tentang impian yang menghidupkan api semangat serta membangkitkan gelora ambisi
Kisah pahit masa lampau harus disisihkan dalam menulis kisah yang penuh gelora ini
Kisah baru ini harus dituliskan dalam lembaran yang belum terjamah tangan
Agar menjadi lembaran baru yang mengisahkan jejak langkah bersejarah dalam meraih impian
Impian adalah secercah harapan dalam lumbung hati dan harus diraih dengan penuh ambisi
Lembaran baru ini akan memuat semua kisah jejak langkah penuh ambisi dalam meraih impian
Mulai sekarang aku akan mencoba menyulut kobaran api ambisi meraih impian
Kugoreskan titik-titik tinta kata demi kata yang terajut indah dalam kesatuan
Tulisan ini adalah lukisan dalam jiwaku yang kuat dan kokoh dalam ragam kondisi
Kondisi yang berkecamuk dan penuh pergolakan dalam setiap relung kehidupan yang terlewati
Cahaya Lentera Sosok Sahabat
Dalam kesunyian dan gelap gulita tatkala hati dirundung banyak persoalan pekik kehidupan
Hati mulai bergumam tanpa henti dengan arah yang tak menentu karena diselimuti oleh kegelapan yang mendekati rasa keputus asaan
Seakan tak ada sedikitpun seberkas cahaya lentera yang memanduku melewati persoalan penuh liku
Terasa diriku dipenjarakan sehingga sukar menuju jalan keluar dan yang terlihat dihadapanku hanyalah jalan buntu
Terasa pundakku berat untuk memikul beratnya beban persoalan yang kuhadapi dalam kesunyian serta kesendirian
Sunyi.....kurasakan...., tidak ada tempat untuk mengisahkan kepiluanku dan tiada yang datang padaku memberiku seberkas senyuman
Yang mampu memberikanku cahaya kehangatan dan memudarkan hatiku yang tersedu-sedu
Hatiku terasa kedinginan dan butuh kehangatann cahaya lentera di jalanyang penuh liku
Aku merasa jiwa dan hatiku butuh cahaya lentera ... walau hanya seberkas , agar menyulut api semangat dalam jwaku untuk mampu mengarungi terjalnya jalan kehidupan
Api semangat kehidupanku perlu disulut agar selamanya tidak padam,agar aku tidak jatuh terjerembab dalam jurang gelap penuh ratapan
Asa perlu dibangkitkan agar selamanya tidak tunduk hanya pada getir pahit banyaknya persoalan hidupku yang pilu
Aku membutuhkan hadirnya lentera cahaya dari sosok sahabat yang mau memanduku agar kakiku mampu melangkah keluar dari banyaknya persoalan pilu hidupku
Hati kecilku menyadarkanku, dalam batinku... kupanjatkan kepada tuhan agar datang cahaya lentera dari sosok sahabat yang memberiku kehangatan dalam kesunyian dan memanduku dalam liku jalan banyaknya persoalan
Walau dengan jatuh bangun sekuat tenaga ku membebaskan diri dari memori pillu kehidupan yang masih kurasakan
Tak kusangka, aku melihat mirip seberkas cahaya lentera dari kejauhan yang semakin mendekat dan cahanya menyilaukan,rupanya dari sosok yang belum kukenal bahkan bertemu
Bak ,terlihat seperti sosok malaikat yang turun dari surga wajahnya tersimpul senyum yang hangat nan meneduhkan, bahkan.... mendekat padaku tanpa tampak ragu
Batinku berkata : “ Apakah tuhan mendengar harapan yang kupanjatkan ?” , lantas , “ Apakah ini sosok yang tuhan hadirkan untuk menjadi lentera yang selama ini aku idamkan ?”
Dalam batinku menyeruak banyak tanda tanya, semua itu seketika dirontokkan oleh sikap hangat yang sosok ini tampakkan
Lantas,sosok ini berucap : “ Wahai kawan, janganlah kau terlihat dengan wajah yang dipenuhi rona kesedihan ! marilah bertukar canda dan tawa denganku ! “
Ia menghiburku dan mulai menghapus rona kesedihanku,aku mulai merasa teduh dan nyaman atas kehadirannya dihadapanku
Tak kusangka....., tuhan menjawab harapanku ditengah aku dirundung rasa pilu serta sukarnya banyaknya persoalan kehidupan yang kurasakan
Ia bagaikan lentera, yang cahayanya menyulut asa dalam jiwaku dan mengobarkannya selayaknya obor yang kembali dinyalakan dengan minyak tanah beserta api dipercikan
Hari demi hariku, mulai terasa cerah dan kegelapan dalam kesunyian terasa mulai tidak mencekam karena hadirnya sahabat disampingku
Membangkitkan jiwaku yang tadinya menunduk dan hampir ambruk karena hilangnya penopang semangat dari diriku
Ia adalah sahabat sejati yang kuidamkan, tempatku untuk berkisah , menjadi penerang jalan agar aku melangkahkan kaki menuju impian masa depan
Bersamanya aku kuat untuk mengarungi jalan kehidupan yang mulanya penuh liku dengan beragam rintangan
Ia hadir menopang diriku tatkala aku jatuh,menorehkan senyumku tatkala kusedih,selalu mengobarkan api semangatku dan mendorongku untuk terus maju melewati jalan berliku
Begitu,bersyukurnya aku ...... ,Akupun berucap pada sosok sahabatku ini : “Wahai sahabat semoga kita selalu bersama dan ku akan membalas kebaikanmu ! “
Ia pun menimpali : “ Wahai sahabat telah ku anggap kau seakan menjadi saudaraku ! kau tak perlu melakukan balasan berlebih atas apa yang ku lakukan !”
Aku merasa trenyuh dan haru atas ungkapan ketulusan yang ia sampaikan,aku langsung memeluknya erat karena senangnya diriku atas apa yang diungkapkan
Aku amat berharap persahabatan ini tidak cepat berlalu meninggalkanku tanpa menyampaikan permisi padaku
Kucamkan dalam batinku: “kan kujaga persahabatan ini ! ,bagiku amat mahal walaupun ditukar dengan emas yang akan menyilaukan kedua bola mataku dan menggetarkanku”
Kan kuikat persahabatan ini dengan ikatan tali yang kuat dan kokoh dengannya yang penuh ketulusan dalam menjalin persahabatan
Persahabatan ini merupakan suatu anugerah yang tuhan berikan padaku dibalik kepiluan hidup yang pernah kurasakan
Dengan persahabatan ini,aku menemukan kembali jati diri yang hilang dariku serta membersihkan keruhnya hati serta jiwaku
Ini adalah suatu makna persahabatan sejati yang akan menjadi sejarah dari rentetan berbagai peristiwa yang terjadi dalam kehidupanku ,sebuah persahabatan penuh makna dan nilai yang bermutu
Merajut Waktu
Aku berhasrat merajut waktu
Berjumpa dengan waktu yang lama
Bercengkrama dengan kenangan
Ketika aku ingin memilikimu seutuhnya
Dengan menafikan simpati pada siapapun
Yang paling utama ialah aku dan kamu bersua
Merajut masa tatkala rindu mengudara
Aku berhasrat sekali untuk menetap di waktu lama ini
Tanpa halang, Aku dapat memandangmu dari balik tirai ini
Menunggumu untuk menyusuri alamat kediamanku
Tawa nan elok mampu membiusku nyaman dalam kehangatan
Ah, waktu yang telah pergi.... persilahkanlah aku kembali,
tuk sekedar mengucapkan rasa yang tertahan ini
Persilahkanlah aku tuk berusaha mendapatkannya
Persilahkanlah aku tuk selalu memandang senyum eloknya
Bebaskanlah aku tuk merajut waktu hanya kepadanya
Ku kan berkorban hanya padanya
Mulut ini ingin berucap kalimat indah padanya, aku mencintainya
Hujan Kenangan
Rintik hujan turun lagi, membuatku merasakan dalam rintiknya terselip kenangan
Kenangan pun turun dalam tetesan air hujan yang membasahi daratan
Menimbulkan bekas dan kubangan atau hilang begitu saja
Seakan sesederhana itu , tak semudah kenangan yang mudah dilupa
Terasa sebal rasanya kuharus menelan berkali-kali sebuah kenangan
Kenangan pahit ini sering kali muncul saat hujan lebat dan riuhnya nya angin yang memberiku rasa kedinginan
Pekikan petir dan sambaran kilat yang menyambar kala ku sendiri menghadirkan memori gelapnya kenangan bersamanya
Tatkala hujan itu membawa angin yang kencang seolah batin serta anganku terasa dihantam oleh getirnya kenangan
Tatkala,hujan reda dan mentari bersinar terik menguapkan air hujan
Aku mulai mendapat keyakinan untuk tidak takut diselimuti oleh gelapnya kenangan
Kuharus bisa melihat eloknya kehidupan dunia
Secepatnya ku bergegas menanggalkan getirnya kenangan
Kutanggalkan dalam genangan yang akan menguap dan hilang beriringan sinaran surya pada daratan
Daratan pun akan menjadi sejuk penuh kesegaran seperti jiwaku yang seakan kembali dilahirkan
Didunia ini dengan bersih tanpa adanya masa sulit yang nantinya ada
Serasa ternaungi dan nyaman karena ada yang menaungi begitulah aku menatap masa depan yang ada
Posting Komentar