Dipandu oleh Pendidikan




Dipandu oleh Pendidikan

Setiap insan akan diliputi gelapnya kebodohan kala belum bersua pendidikan

Pendidikan bagaikan cahaya yang memberikan penerangan dalam gelapnya kebodohan

Kebodohan sangat tidak diharapkan oleh siapapun kehadirannya

Karenanya setiap insan dapat mudah disesatkan jalannya


Jalan sesat yang ditunjukan kebodohan akan bermuara pada kebuntuan

Kebuntuan yang dapat mengurung setiap insan dalam penjara kebingungan

Kebingungan adalah teman karib kebodohan yang selalu menyertainya

Bahkan, kemanapun kebodohan itu berada kebingungan akan selalu setia mendampinginya


Oh... Sungguh malang sekali nasib setiap insan yang ditawan oleh kebodohan

Mereka dipaksa untuk dikurung dalam penjara kebingungan

Penjara yang penuh dengan belenggu tanpa jalan keluar bahkan gelap gulita

Tanpa adanya seberkas cahaya yang sinarnya menghangatkan dalam relung jiwa


Jiwa menjadi beku dan kedinginan terbelenggu oleh kebodohan

Sampai.. Akhirnya munculnya pendidikan dengan kekuatannya mulai mengusir kebodohan

Setiap insan menyambut bahagia berkat kehadirannya di tengah mereka

Menjadi pemandu bagi setiap insan agar tidak tersesat dalam perjalanan mereka


Hingga mereka sampai pada tempat tujuan yang mereka targetkan

Yaitu cita-cita yang ingin mereka raih kelak dimasa depan

Dengan jalan yang benar dan tidak menyesatkan mereka dalam penjara kebingungan pada mulanya

Begitulah, ..pendidikan.. Lakasana pemandu yang setia menemani mereka


Hingga mencapai tempat tujuan yang mereka harapkan

Setiap insan dalam lumbung hatinya pasti telah ada tempat tujuan yang terbesitkan

Bersama pendidikan yang setia menemani terasa tidak ragu untuk mencapainya

Karena pendidikan akan menjadi teman yang senantiasa memberi motivasi dan bimbingannya




Depresi yang Menghujam


Depresi ini mulai menghujam

Ragam emosi mulai menyeruak

Kalbu terasa sesak, pikiran gelap, mata sulit terpejam

Dinding keyakinan pun mulai retak


Tawa dan canda hilang terbenam

Rasa sedih dan putus asa selalu menyelimuti dan tak mau beranjak

Hanya gelap yang menemani dari siang hingga malam

Lesu, muram di wajah jelas tampak


Depresi ini menghujam tiada lain dan bukan karena peristiwa pedih mendalam

walau ku terselamatkan dan bisa mengelak

Tapi banyak hal yang olehnya dirunyam

Yang tak bisa disusun layaknya menyusun puzzle yang telah diacak


Kehidupan ini tak bergairah , api gelora semangat telah padam

Sepi , gelap dan tak ada harapan yang tampak

Ingin ku tinggalkan jauh tempat ini agar ku tak terbayang peristiwa pedih mendalam

Ku, ingin memulai kehidupan baru yang layak






Perhiasan dari Tuhan


Kehidupan fana ini begitu indah dipenuhi hiasan

Yang begitu enak dipandang dan nyaman digunakan

Hiasan tersebut mudah untuk dijumpai

Mudah didapatkan.., bahkan.. Datang begitu saja menghampiri


Alangkah nikmatnya...kehidupan fana yang penuh hiasan

Memunculkan rona wajah bahagia bagi siapapun yang menggunakan

Hiasan itu beragam bentuknya dan siapapun pasti ingin menikmati

Memunculkan kehormatan pada siapapun yang menggunakan


Laksana perhiasan emas dan berlian yang indah dipandang dan nyaman digunakan

Membuat setiap orang terbuai nyaman bersama perhiasan

siapapun akan dengan bangga dapat memiliki

Menjadi terpandang dan dijunjung tinggi kemanapun berdiri


"Dari mana sumber semua perhiasan ?"

Seakan pertanyaan itu tidak pernah menyeruak dan dipikirkan

Semuanya asik memburu kesenangan saja tanpa arti

Hanya mementingkan kesenangan diri tiada henti


Tanpa mereka sadari tuhan pun melihat apa yang mereka gunakan

Yaitu perhiasaan dunia yang membutakan mereka pada tuhan

Padahal perhiasan tersebut fana tidak kekal menghiasi

Perhiasan yang mereka gunakan berasal dari tuhan yang maha pemberi


Tuhan merasa geram pada tindakan yang mereka lakukan

Tuhan berasa ingin menarik perhiasan yang telah mereka gunakan

Dimata tuhan perhiasan itu tiada arti untuk kesombongan diri

Karena tuhan yang memberi dan mampu mengambilnya kembali




Bulan Suci yang Menuntun Sosok Hamba


Silih bergantinya ragam peristiwa menjadi penghias dalam kehidupan yang terus berjalan

Sosok hamba pasti akan dihadapkan persoalan pelik kehidupan yang terkadang berisi perangkap kemaksiatan dari setan

Setan dengan lihainya mampu mejerumuskan sosok hamba jatuh dalam jurang kemaksiatan tanpa disadari

Sosok hamba tersebut tanpa menyadarinya berada dalam jurang kemaksiatan yang gelap gulita tanpa jalan keluar dijumpai


Sampai pada masa... tibanya bulan ramadhan yang menyorotkan cahaya dalam gelapnya jurang kemaksiatan

Sorot cahanya memberikan rasa keteduhan pada kalbu sosok hamba yang dipenuhi ratapan dalam jurang kemaksiatan

Seketika ratapan dalam kalbu sosok hamba menjadi luntur digantikan kalbu riang dan berseri

Kalbu riang dan berserinya sosok hamba tersebut karena allah mengutus bulan ramadhan yang datang menghampiri


Dikenal sebagai bulan suci yang menuntun sosok hamba dari gelapnya jurang kemaksiatan

Dengan menunjukan jalan keluar yang suci dan lurus serta memberikan perlindungan

Yaitu perlindungan dari godaan setan ,serta tipu muslihatnya dengan membawa perangkapnya sekian kali

Bulan suci ini akan memastikan sosok hamba terselamatkan dan menuju pintu ampunan yang allah ridhoi


Yaitu pintu menuju penuh tempat kekal abadi dan penuh kenikmatan

Di dalamnya dapat memetik buah pahala dari amalan yang ditunaikan

Dan merasakan segarnya sungai susu yang lezat dan selalu mengalir serta didambakan

Begitulah balasan berlipat dari serorang yang didapatkan


Posting Komentar