Perpustakaan Angkawijaya Losari Adakan Nobar dan Diskusi Film "Menolak Diam"



Guna mendorong gerakan literasi di lingkup kecamatan Losari, Perpustakaan Angkawijaya mengadakan acara nonton bareng dan diskusi film “Menolak Diam!” pada Sabtu (23/4) di Angkringan Pesarean.

Film ini menceritakan tentang sekelompok siswa Sekolah Menengah Atas yang mencoba untuk mengusut tuntas kasus korupsi yang ada di sekolahnya. Beberapa siswa yang mencoba membongkar skandal birokrasi sekolahnya itu mengumpulkan berbagai bukti hingga tibalah saatnya mereka membongkarnya di depan seluruh siswa. Pada akhirnya mereka berhasil menggerakkan seluruh siswa untuk meminta transparansi dana, melawan koruptor di sekolahnya.

Obie selaku moderator menuturkan bahwa acara ini sudah terlaksana ketiga kalinya.

“Perpustakaan Angkawijaya punya beberapa program kerja yang tidak hanya menyajikan buku saja, tapi bagaimana cara masyarakat tertarik dengan buku juga kami usahakan, salah satunya lewat nonton bareng. Agenda nobar ini sudah ketiga kalinya,” ucap penggerak Perpustakaan Angkawijaya itu.

Salah satu audiens memberi sedikit pendapat tentang film tersebut.

“Sebenarnya film ini tidak hanya meyinggung perihal transparansi dana di sekolah saja, tapi di lingkup yang lebih luas seperti desa juga perlu kita kritisi, setidaknya setiap tahun harus ada keterbukaan anggaran APBD,” ungkap perempuan yang kerap disapa Mbak Eka.

Lebih lanjut, Munajat salah seorang peserta diskusi yang hadir menjelaskan bahwa Negara ini sedang tidak baik-baik saja.

“Ini adalah gambaran demokrasi kita hari ini, bagi orang-orang yang mengkritisi pemerintah biasanya yang terkena adalah orang-orang terdekat kita. Contoh Mas Alif tadi, pasti yang diintimidasi adalah orang tuanya. Negara ini sedang tidak baik-baik saja, film ini mengajarkan kita untuk tidak diam,”

Jaelani Ahmad selaku pembicara menegaskan bahwa segala bentuk kemungkaran harus dilawan.

“Ketika ada hal yang keliru, bukan cuma penyelewengan dana atau korupsi, tapi apapun bentuk kemungkaran kita harus lawan!”

Acara tersebut berlangsung dengan lancar, peserta yang hadir cenderung aktif dalam menyampaikan pendapatnya. Tidak lebih dari pukul sebelas malam, acara tersebut selesai.



Reporter: Muhamad Syafiq Yunensa

Editor: Andi Evan

Posting Komentar