Jaga Gula Darah Anda Tetap Stabil dan Hidup Lebih Sehat pada Pasien Diabetes Mellitus







Diabetes mellitus ialah suatu sindrom akibat terganggunya metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein akibat kekurangan atau hilangnya sekresi insulin (Hall, 2016). Diabetes melitus apabila tidak tertangani secara benar maka dapat mengakibatkan berbagai macam komplikasi, komplikasi pada diabetes mellitus dapat dicegah dengan memperhatikan perawatan diri untuk menjaga agar kadar glukosa berada pada level normal (Papatheodorou et al., 2018).


Perawatan diri yang dapat dilakukan pada pasien diabetes mellitus salah satunya yaitu pengecekan kadar glukosa darah. Cara pengambilan sampel darah yang akan dilakukan yaitu dengan diperiksa kadar gula darahnya menggunakan alat glucometer (Anonim, 2016). Diabetes mellitus perlu melakukan self-care atau perawatan diri untuk mengontrol gula darah secara optimal serta mencegah terjadinya komplikasi (Dye et al., 2018). Tujuan tulisan ini adalah agar masyarakat mengetahui pentingnya perawatan diri untuk menjaga kadar gula darah tetap stabil dan hidup lebih sehat pada pasien diabetes mellitus.


Cara Menjaga Dan Melakukan Agar Glukosa Darah Tetap Stabil Atau Normal

> Pengaturan pola makan

Pengaturan pola makan didasarkan pada status gizi penderita DM. Manfaat dari pengaturan pola makan antara lain dapat menurunkan berat badan penderita DM, menurunkan tekanan darah, menurunkan kadar gula darah Pengaturan pola makan ini bertujuan mempertahankan kadar gula dalam batas normal (Glukosa puasa 90-130 mg/dL, Glukosa darah 2 jam setelah makan < 130 mmHg) (Corwin, 2018).


> Latihan jasmani (olahraga)

Olahraga menggerakkan ikatan insulin dan reseptor insulin di membran plasma sehingga dapat menurunkan kadar gula dalam darah. Latihan jasmani yang rutin dapat memelihara berat badan normal dengan indeks massa tubuh (BMI) ≤25. Manfaat latihan jasmani (olahraga) adalah menurunkan kadar glukosa darah dengan meningkatkan pengambilan glukosa oleh otot dan memperbaiki pemakaian insulin, memperbaiki sirkulasi darah dan tonus otot, mengubah kadar lemak darah yaitu meningkatkan kadar HDL-Kolesterol dan menurunkan kadar kolesterol total serta trigliserida (Damayanti, 2019).


> Monitoring kadar gula darah

Monitoring kadar gula darah secara mandiri atau yang dikenal juga self monitoring blood glucose (SMBG) sangat penting untuk dilakukan karena dapat berfungsi sebagai pendeteksi dini dan pencegah komplikasi pada DM. Monitoring ini dianjurkan untuk penderita DM yang tidak stabil dan berpotensi mengalami ketosis berat hiperglikemia dan hipoglikemia tanpa gejala ringan (Smeltzer & Bare, 2016).


> Terapi farmakologi / minum obat DM

Terapi farmakologi diberikan jika target kadar gula darah yang diinginkan belum tercapai dengan perencanaan DM sebelumnya (Damayanti, 2019).


> Perawatan kaki

Perawatan kaki merupakan aktivitas penting yang harus dilakukan penderita DM untuk merawat kaki yang bertujuan mengurangi risiko ulkus kaki. Perawatan kaki perlu diberikan edukasi secara rinci pada semua orang dengan ulkus maupun neuropati perifer atau peripheral arterial disease (PAD) (Damayanti, 2019). Edukasi perawatan kaki meliputi:

1. Tidak boleh berjalan tanpa alas kaki, termasuk di pasir dan di air.

2. Periksa kaki setiap hari, dan melaporkan pada dokter apabila kulit terkelupas, kemerahan, atau luka.

3. Periksa alas kaki dari benda asing sebelum memakainya.

4. Selalu menjaga kaki dalam keadaan bersih, tidak basah, dan mengoleskan krim pelembab pada kulit kaki yang kering.

Hal ini sangat efektif apabila setelah melakukan perawatan kaki masyarakat bisa mengelola atau mengontrol kadar gula darah, menjaga pola hidup sehat dengan mengatur pola makan melakukan olahraga secara teratur.


“JIKA ANDA MENGALAMI KESULITAN, ANDA BISA MENGHUBUNGI MAGISTER KEPERAWATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA”

Website Mkep UMY

https://mkep.umy.ac.id/

Posting Komentar