Waspadai Disfungsi Seksual pada Wanita dengan Diabetes Mellitus

 


Tahukah kamu, bahwa perempuan dapat mengalami disfungsi seksual….

Seksualitas pada wanita dengan diabetes belum banyak mendapat perhatian dari tim kesehatan. Hal tersebut karena pasien jarang mengeluhkannya. Hal ini terkait dengan faktor budaya, terutama hambatan akibat dari mengatakan yang dialami. Penelitian yang berkaitan dengan disfungsi seksual yang terjadi di perempuan sangat masih relatif rendah.

Jumlah disfungsi seksual pada perempuan di Asia mencapai 40,2%, adanya perubahan pada gangguan gairah sebanyak 32,7%, adanya gangguan pada orgasme sebanyak 27,5%, adanya perasaan nyeri 22,1 % serta hanya ada 7-13% pasien yang datang ke pelayanan Kesehatan untuk mencari pengobatan (Kementrian Kesehatan RI, 2020).

Apa sih yang di maksud dengan disfungsi seksual?

Disfungsi seksual bukan berarti ketidakpuasan seksual. Kepuasan seksual tampaknya dibentuk oleh kenikmatan seksual pribadi dan proses antara individu dan pasangannya, dan bukan hanya karena tidak adanya disfungsi atau konflik seksual. Hasrat yang rendah, kurangnya kepuasan seksual, pelumasan yang tidak mencukupi dan infeksi vagina telah diakui sebagai masalah seksual utama pada wanita dengan diabetes (Bijlsma-Rutte et al., 2017).

Penyebab disfungsi seksual pada wanita diabtes adalah…

Disfungsi seksual pada wanita Diabetes melitus disebabkan oleh berbagai mekanisme yaitu hiperglikemia, infeksi, gangguan pembuluh darah, saraf, dan neurovaskular. Hiperglikemia dapat mengurangi hidrasi selaput lendir di jaringan vagina, sehingga menghasilkan pelumasan vagina yang buruk dan dispareunia. Diabetes dapat menyebabkan pembuluh darah dan saraf mengalami disfungsi yang dapat mengakibatkan perubahan struktural dan fungsional dalam alat genital wanita sehingga mengganggu respon seksual (Amelia, Khatimah, & Istiana, 2016).


Gejala disfungsi seksual pada wanita

Saat berhubungan seksual terjadi penurunan Hasrat atau minat dalam berhubngan intim, merasa kurang puas dalam berhubungan seksual, pelumas pada vagina berkurang, merasa nyeri saat berhubungan

Tips untuk mencegah disfungsi seksual pada wanita dengan diabetes:

- Konsumsi obat rutin

- Olahraga teratur

- Melakukan senam kegel

- Menjaga berat badan stabil/normal

- Komunikasi dengan pasangan terkait kondisi

- Berkomunikasi dengan tenaga medis/ Dokter


Berdasarkan hasil studi literatur review didapatkan bahwa disfungsi seksual pada pasien diabetes melitus tipe II pada perempuan dipengaruhi hasrat atau keinginan seksual yang rendah, kurangnya kepuasan seksual, pelumasan yang tidak mencukupi dan infeksi vagina telah diakui sebagai masalah seksual yang utama pada wanita dengan diabetes (Rutte et al., 2015). Tingkat kepuasan pada pasien diabetes rendah, orang dengan diabetes lebih sering emosi berhubungan dengan ketakutan dan cemas terkait kondisi yang dialami. Stres psikososial secara keseluruhan sepertinya memiliki dampak yang lebih besar pada wanita (Kautzky-Willer et al., 2016).

Berdasarkan studi dapat di simpulkan bahwa pasien diabetes melitus tipe II pada perempuan banyak mengalami disfungsi seksual. Hal ini dipengaruhi oleh faktor ketidakpuasan seksual dan faktor psikologis yaitu depresi. Perempuan yang mengalami diabetes tipe 2 dengan disfungsi seksual merasa kurang puas dengan seksualitasnya, akan tetapi masih banyak masyarakat beranggapan bahwa disfungsi seksual merupakan hal yang tabu untuk diungkapkan baik kepada pasangan atau kalangan medis, sehingga penelitian terkait disfungsi seksual masih sangat terbatas, dan pelayanan Kesehatan masih jarang mengkaji tentang seksualitas pada pasien, sehingga kurangnya penyediaan layanan konseling terkait pasien dm yang mengalami masalah disfungsi.



Daftar Pustaka

Ahmed, M. R., Shaaban, M. M., Sedik, W. F., & Mohamed, T. Y. (2018). Prevalence and differences between type 1 and type 2 diabetes mellitus regarding female sexual dysfunction: a cross-sectional Egyptian study. Journal of Psychosomatic Obstetrics and Gynecology, 39(3), 176-181. doi:10.1080/0167482X.2017.1318123

Amelia, H., Khatimah, H., & Istiana, I. (2016). Perbedaan Kejadian Disfungsi Seksual Pada Wanita Dengan Diabetes Melitus Dan Tanpa Diabetes Melitus. Berkala Kedokteran, 12(2), 133-141.

Bijlsma-Rutte, A., Braamse, A. M. J., van Oppen, P., Snoek, F. J., Enzlin, P., Leusink, P., . . . Elders, P. J. M. (2017). Screening for sexual dissatisfaction among people with type 2 diabetes in primary care. Journal of Diabetes and its Complications, 31(11), 1614-1619. doi:10.1016/j.jdiacomp.2017.07.020

Kalka, D. (2018). Depressive symptoms, sexual satisfaction and satisfaction with a relationship in individuals with type 2 diabetes and sexual dysfunctions. Psychiatria Polska, 52(6), 1087-1099. doi:10.12740/PP/OnlineFirst/85192

Kautzky-Willer, A., Harreiter, J., & Pacini, G. (2016). Sex and gender differences in risk, pathophysiology and complications of type 2 diabetes mellitus. Endocrine Reviews, 37(3), 278-316. doi:10.1210/er.2015-1137

Rutte, A., van Splunter, M. M., van der Heijden, A. A., Welschen, L. M., Elders, P. J., Dekker, J. M., . . . Nijpels, G. (2015). Prevalence and correlates of sexual dysfunction in men and women with type 2 diabetes. Journal of sex & marital therapy, 41(6), 680-690.



Posting Komentar