Dukungan Keluarga Mempercepat Pemulihan Pasien Stoke

 


Seperti kita ketahui bersama bahwa penyakit stroke merupakan penyakit yang menyerang pembuluh darah otak sehingga otak akan mengalami kekurangan oksigen, jika berlangsung lama maka akan menyebabkan sel otak menjadi rusak yang berakibat terjadinya kecacatan atau kelumpuhan pada pasien stroke. Data dari Riset Kesehatan Dasar atau Riskesdas Kemenkes tahun 2018 jumlah penderita stroke cenderung terus meningkat setiap tahun, diperkirakan ada 500.000 penduduk yang terkena stroke dan jumlah tersebut sepertiganya bisa pulih kembali, sepertiga lainnya mengalami kelemahan atau kelumpuhan ringan sampai sedang. Stroke bukan hanya menyerang penduduk usia tua, tetapi juga dialami oleh mereka yang berusia muda dan produktif, oleh karena itu meningkatnya jumlah penderita stroke usia muda akan berdampak buruk karena kecacatan akibat stroke akan memberikan pengaruh terhadap menurunnya produktivitas dan kemampuan ekonomi masyarakat. Oleh karena itu dalam proses penyembuhan pada pasien sroke dibutuhkan proses rehabilitasi supaya pasien stroke dapat mandiri.

Proses penyembuhan dan rehabilitasi pasien stroke dapat terjadi dalam waktu lama, oleh karena itu dalam perawatan lanjutan pasien stroke membutuhkan kesabaran dan ketekunan pasien dan keluarga. Dalam masa rehabilitasi seringkali pasien stroke kurang semangat untuk melakukan latihan dalam menjaga mobilitas seperti melakukan latihan rentang gerak, maka dari itu sangat diperlukan dukungan dari keluarga untuk memberikan pengertian kepada pasien dan melatih serta membantu pasien untuk selalu melakukan latihan.

Kepatuhan pasien stroke pada saat rehabilitasi memerlukan dukungan keluarga untuk mencapai hasil yang maksimal, pasien stroke juga tidak dapat sepenuhnya mandiri sehingga membutuhkan bantuan orang lain atau anggota keluarga. Keluarga merupakan bagian yang paling dekat dengan pasien dan memiliki peran sebagai pendukung bagi pasien stroke yang ssedang melaksanakan program kesehatan secara mandiri. Jika tidak ada dukungan dari keluarga, maka keberhasilan pemulihan semakin kecil.

Peran keluarga dalam merawat pasien stroke antara lain dengan cara mempertahankan keadaan kesehatan pasien stroke agar tetap memiliki priduktivitas tinggi.

Selain itu keluarga juga mempunyai peran kesehatan dalam merawat pasien stroke lanjutan antara lain megenal masalah kesehatan keluarga, memutuskan tindakan kesehatan yang tepat bagi keluarga, merawat keluarga yang mengalami gangguan kesehatan, memodifikasi lingkungan keluarga unuk menjamin kesehatan serta memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan disekitar keluarga. Dukungan keluarga merupakan sesuatu yang penting bagi pasien stroke sehingga pasien stroke tersebut mengetahui bahwa dirinya diperhatikan oleh keluarga.

Keluarga juga sangat berperan dalam masa pemulihan, sehingga sejak awal perawatan keluarga diharapkan terlibat dalam penanganan penderita. Upaya untuk meningkatkan kualitas hidup pasien stroke antara lain dilakukan melalui pendekatan keluarga dimana keluarga diharapkan dapat memberikan dukungan pada pasien stroke baik berbentuk dukungan fisik, informasi, maupun dukungan emosional.

Dukungan emosional ditunjukkan keluarga dengan selalu mendengarkan keluhan-keluhan yang diungkapkan pasien, menjaga perasaan agar tidak tersinggung, menghibur saat pasien sedih dan mengungkapkan rasa sayangnya dengan perkataan maupun perbuatan.

Dukungan keluarga juga merupakan suatu bentuk hubungan yang terdiri atas sikap, tindakan, dan penerimaan terhadap anggota keluarga, sehingga anggota keluarga ada yang memperhatikan, dukungan keluarga yang baik pada pasien stroke menunjukkan bahwa keluarga senantiasa ikut berupaya dalam hal penyembuhan dan dan mempercepat pemulihan pasien dan meningkatkan kualitas hidup penderita stroke.



Referensi

Hariandja, J. R. O. (2013). Identifikasi kebutuhan akan sistem rehabilitasi berbasis teknologi terjangkau untuk penderita stroke di Indonesia.

KementerianKesehatan. (2018). Hasil utama Riskesdas 2018.

Rahman, Dewi, F. S. T., & Setyopranoto, I. (2017). Dukungan keluarga dan kualitas hidup penderita stroke pada fase pasca akut di Wonogiri

Parellangi, A. (2018). Home Care Nursing: Aplikasi Praktik Berbasis Evidence-Base. Penerbit Andi.


Posting Komentar